Sabtu, 01 Juni 2024

Modul Larutan Asam Basa

                                                     ABSTRAK BEST PRACTICE

Best Practice ini mempunyai judul “Pembuatan Lilin Aromaterapi Sebagai Produk Nonpangan Untuk Meningkatkan Keterampilan Berwirausaha Dan Motivasi Belajar Siswa Kelas X, Sma Nusaputera Semarang” dimana bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berwirausaha siswa dengan perantara pembuatan produk lilin aromaterapi. Subjek yang diambil data awalnya adalah kelas X SMA Nusaputera. Berdasarkan nilai awal yang diambil dari pretes motivasi belajar KWU siswa masihrendah karena dengan adanya soal pretes yang diujikan hanya 20 siswa yang mencapai KKM dari total 44 siswa.

Selain itu kegiatan pembelajaran Kewiraushaan yang moton hanya penyampaianmateri dan praktik memasak produk makanan atau minuman saja. Perlu adanya suatu terobosan baru dalam proses kegiatan pembelajaran agar mampu meningkatkan keterampilan sisiwa dalam berwirausaha. Perantaranya dengan pembuatan produk nonpangan seperti lilin aromaterapi ini, dimana siswa diajak untuk membuat rancangan mulai dari alat bahan, konsep produk, hingga packaging produk.

Dengan dilakukankegiatan praktik ini, keterampilanberwirausaha siswa meningkt, sebab dilihat dari aktivitas belajar yang meningkat serta hasil belajar siswa juga meningkat, yaitu sebanyak 32 siswa mencapai nilai KKM dari total 44 siswa, setelah dilakukan uji Postes. Selain itu kreativitas siswa dalam merancang ide hingga membuat produk lilin aromaterapi menggunakan bahan-bahan disekitar yang mudah didapatkan.

 Kata kunci : Keterampilan Berwirausaha, Lilin Aromaterapi, Kewirausahaan.

 

Jumat, 02 Juni 2023

Abstrak Best Practice

ABSTRAK 
 Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa terhadap suatu materi dengan memanfaatkan penggunaan ”Alat Peraga Electrolyte Tester” dengan pendekatan STEAM. Subjek yang diambil data awalnya adalah kelas X SMA Nusaputera. Berdasarkan nilai awal yang diambil dari pretes pemahaman konsep siswa terhadap materi ”Larutan Elektrolit” masih dibawah KKM. Teknik analisis yang digunakan adalah rata-rata persentase ketuntasan aspek. Aspek yang dinilai adalah pengetahuan berdasarkan hasil Tes Formatif serta aspek keterampilan saat siswa membuat produk dan presentasi alat peraga yang dibuatnya. Aspek keterampilan penilaiannya menggunakan observasi selama siswa mengerjakan alat peraga, pengujian alat peraga yang dibuat, dan presentasi dalam menggunakan alat peraga buatannya. Penggunaan ”Alat Peraga Electrolyte Tester” dipilih karena dapat membangun konstruktivisme siswa dalam menerapkan konsep materi larutan elektrolit, selain itu juga dapat melatih siswa untuk berkreasi membuat alat peraga menggunakan bahan-bahan yang ada disekitarnya. Pendekatan yang digunakan adalah STEAM, yaitu Science, Technology, Engineering, Art, and Mathematic dimana siswa dapat menentukan sendiri bahan-bahan untuk dijadikan alat peraga sambil diberikan arahan agar dapat menyusun alat peraga dengan langkah-langkah ilmiah. Hasil analisis untuk aspek pengetahuan siswa mengalami peningkatan dari semula 62.50 dengan proporsi ketuntasan 20 dari 45 siswa, dengan penggunaan ”Alat Peraga Electrolyte Tester” menunjukkan peningkatan yaitu 75.35 dan proporsi ketuntasan siswa menjadi 35 dari 45 siswa. Berdasarkan hasil tersebut maka tercapailah hasil sesuai indikator kerja. 

 Kata kunci : Alat Peraga Electrolyte Tester, STEAM, pemahaman konsep.

Selasa, 18 Mei 2021

Simbol dalam Kemasan Plastik

 

APA SIH ARTI SIMBOL DALAM KEMASAN PLASTIK ?

Nah, tentunya kalian sering menjumpai simbol-simbol yang ada di kemasan plastik. Simbol tersebut juga mengandung angka yang mempunyai arti lho.

Hayoo…disini ada yang sudah tahu mengenai simbol tersebut ?

Mari kita bahas ya !


Nah, jika kalian melihat kemasan air mineral berikut, tentunya melihat symbol berikut, kira-kira apakah artinya ?

Simbol daur ulang dengan kode angka 1 merupakan kode PETE atau PET, yang sering dijumpai pada bagian bawah kemasan. Simbol ini menunjukkan bahwa kemasan plastik tersebut terbuat dari Polyethylene Terephthalate. Biasanya simbol ini banyak ditemukan pada plastik untuk kemasan makanan dan minuman. Seperti botol minum, botol soda, botol minyak, botol saus, wadah selai, kotak obat, hingga sisir.

Jenis plastik ini hanya bisa digunakan untuk sekali pakai saja. Tidak disarankan untuk menggunakan berulang kali, apalagi mengisinya dengan air hangat, karena lapisan polimer dan zat karsinogenik pada plastik dapat larut (lepas) dan menyebabkan kanker pada organ tubuh manusia. 

Alangkah lebih baik jika barang-barang plastik dengan kode ini didaur ulang kembali menjadi tas atau karpet. Dan alangkah lebih baik lagi jika kita menghindari plastik jenis ini.

 

Minggu, 17 Mei 2020


TAHUKAH KAMU ?

Mengapa tubuh kita bisa mengalami dehidrasi ? Lalu bagaimana cara tubuh kita menyeimbangkan pH dalam tubuh ? 

Mari Kita Cari Tahu Selengkapnya !

Hal tersebut ada kaitannya dengan larutan penyangga yang berada di dalam tubuh. Larutan Penyangga karbonat sangat penting dalam pengaturan pH darah. Pelari maraton dapat meningkatkan kondisi asidosis , yaitu penurunan pH yang meningkat oleh peningkatan yang meningkatkan produksi ion bikarbonat. Penyakit asidosis ini dapat menyebabkan penyakit jantung, ginjal, diabetes miletus (penyakit gula) dan diare. Orang yang mendaki gunung tanpa oksigen dapat mengalami alkalosis , yaitu peningkatan pH darah. Kadar oksigen yang sedikit di gunung dapat membuat para pendaki bernafas lebih cepat, sehingga gas karbondioksida yang dilepas terlalu banyak, padahal CO 2 dapat larut dalam air menghasilkan H 2 CO 3 . Hal ini naik pH darah akan naik. Kondisi alkalosis dapat dihindari hiperventilasi (kadang-kadang karena cemas dan histeris).

FENOMENA HUJAN ASAM




FENOMENA HUJAN ASAM

 


Air hujan biasanya mengandung asam dengan pH sekitar 6. Hal ini menyebabkan air hujan bercampur dengan karbon dioksida di udara menghasilkan asam karbonat. Nah, jika pH air hujan kurang dari 5,5 bahkan bisa mencapai harga pH 4, fenomena ini disebut hujan asam . 

Hujan asam terjadi karena udara tercemar oleh zat-zat (oksida) yang bersifat asam, terutama oksida belerang (SO 2 dan SO 3 ) dan oksida nitrogen (NO 2 ).

Oksida belerang adalah hasil dari bahan bakar yang digunakan terutama batu bara, dan industri pengolahan logam, sedangkan oksida nitrogen berasal dari kendaraan bermotor dan industri asap.

Kerusakan akibat dampak negatif, dapat mengurangi kerusakan pada tanah, kerusakan pada bangunan, dan kerusakan karbonat (pualam), mencegah kerusakan pada udara, dan merusak hutan karena pH tanah yang dapat meningkatkan kadar asam.